57

Seharusnya tulisan itu membuatku lebih nyaman bukan ketakutan. Sementara lebih baik aku menulis di sini saja, tidak disebarkan.⁣

Mardanafin
2 min readMar 5, 2022

Jumat, 4 Maret 2022

Pernahkah kalian shalat di Masjid yang shafnya berjarak karena protokol kesehatan? di shaf itu ada tanda lakban merah berjarak. Kemudian kalian bingung akan duduk di mana apakah di atas lakban merah atau di lantai yang tidak ada lakbannya.⁣

Baru saja aku mengalaminya. Shalat Jumat tadi aku terlanjur berdiri di atas shaf yang ditempel merah padahal seharusnya jamaah shalat di tempat yang tidak ada lakban merahnya. Untungnya aku masih sempat bergeser satu langkah di sebelah kanan untuk merapikan shaf.⁣

Besok aku akan berangkat ke jogjakarta untuk mendaftar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Rencananya aku dan teman pergi menggunakan bis. Besok pagi kami akan bertemu di terminal Banyumanik, mencari bis di sana, kemudian menargetkan sampai di Jogja sebelum maghrib.⁣

Dan kini aku sedang mengantre atm, menarik uang untuk bekal besok. Belum ada kepastian sampai kapan kami di Jogja. Tidak harus mematok tanggal. Toh tidak ada yang memaksa kami begitu. Santai saja namanya juga menganggur haha. Kalau ingin pulang baru pulang, kalau masih ingin nginap ya lanjut.⁣

Sekarang sudah hari Sabtu. Semestinya tulisan ini aku tulis dan selesaikan kemarin tetapi karena aku capek dan bercampur rasa malas, akhirnya tertunda. InsyaAllah sekitar jam 9–10 nanti aku akan nge-grab ke Terminal Sukun mengambil bis di sana.⁣

Aku memutuskan menghapus sementara akun blog medium.com ku karena aku risih tulisan-tulisan ditagih orang. Seharusnya tulisan itu membuatku lebih nyaman bukan ketakutan. Sementara lebih baik aku menulis di sini saja, tidak disebarkan.⁣

Tadinya aku mau membuat akun wordpress, baru saja terunduh di hp-ku lantas aku hapus lagi karena aku berpikir seperti, “Untuk apa kamu membuat blog publik kalau kamu merasa risih tulisanmu dibaca orang?”. Maka daripada itu aku memutuskan menulis secara privasi saja, menulis di aplikasi note di hp. Kalaupun ada bagian yang aku suka dan menarik atau menginspirasi orang lain, akan aku kutip dan upload di feed instagram.⁣

Aku harus tetap menulis. Itulah satu-satunya temanku yang tidak pernah mendakwa dan menuduh aku dalam kesepian. Selalu ada ketika aku ingin bercerita. Tidak menilai, tidak menghardik, membiarkanku menjadi apa adanya.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Mardanafin
Mardanafin

No responses yet

Write a response