Aneh

Semakin dewasa malah semakin sulit bahagia.

Mardanafin
2 min readFeb 20, 2022

Dulu, setiap datang hari Minggu, kita bisa menghabiskan seharian penuh untuk menghibur diri ya. Menonton π˜—π˜°π˜Έπ˜¦π˜³ π˜™π˜’π˜―π˜¨π˜¦π˜³ di depan teve tabung beramai-ramai. Waktu itu sumber listrik rumah masih dari mesin diesel, yang kalau hari minggu sengaja dihidupkan dari pagi supaya ibu bisa mencuci. Ah, sangat penuh kenangan, bahkan aku sempat bisa mengengkol mesin itu satu-dua kali.

Sekarang, setiap datang hari Minggu, seakan ada saja ya yang harus diselesaikan. Sebenarnya sih tidak juga, aku sendiri saja yang merasa sok sibuk. Toh, yang dikerjakan juga tidak seberapa. Sama saja. Sekarang, hari Minggu, sejak tadi pagi aku juga tidur sampai siang. Tidak ada bedanya. Hidupku begini-begini saja. Yang berbeda hanya dulu aku masih lugu, sekarang aku menjadi orang yang banyak pikiran. Aneh, semakin dewasa malah semakin sulit bahagia.

Aku yang versi sekarang ini, sudah bisalah dianggap versi dewasa, setidaknya lebih tua dari versi yang masih kecil dahulu. Aku yang versi sekarang ini malah sering berpikir untuk bahagia. Padahal kan itu salah, bahagia bukan dipikirkan, bahagia itu dirasakan. Bahagia kan letaknya bukan di kepala, tapi di hati. Jadi, kalau kamu tidak kunjung bahagia, yang salah itu di otakmu, bukan dihatimu. Gunakanlah hatimu! maka bahagia akan datang. Simpel.

Aku mulai Minggu siang ini dengan menulis. Terdengar agak bodoh. Harusnya kata β€œmulai” itu identik dengan pagi hari, tapi aku malah mengasosiasikannya dengan β€œsiang ini”. Itulah yang terjadi kalau kau masih ingin menulis sesuatu, tapi terlalu malas untuk melawan kantuk setelah subuh di hari Minggu.

Aku mulai Minggu siang ini dengan menulis, meski tidak tahu apa yang akan ditulis. Adalah mustahil bila kita tidak ada yang ingin ditulis, karena kita ini manusia yang punya pikiran. Cukup dengan menuliskan apa yang terlintas dalam pikiran saja, itu sudah bisa mengisi kertas kosong. Toh tujuannya hanya sekadar menulis, bukan bikin skripsi. Apa susahnya tinggal menyalin apa yang tebersit dalam hati.

Tulis saja apa yang mau kau tulis, namun biar dapat manfaat, perhatikan ejaannya. Kalau bertemu dengan diksi yang kau ragu apa ejaan yang tepat, tinggal cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tidak punya? tinggal buka versi daring! hidup kok ribet.

Tulis saja apa yang mau kau tulis, namun yakinlah itu akan diminta pertanggungjawabannya. Aih mantap religius sekalii.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Mardanafin
Mardanafin

No responses yet

Write a response