Hari ke-55
Demi mengejar cuan, kesehatan kau pertaruhkan. Memang seberapa banyak duit yang kau dapat sampai rela menunda sholat? Seberapa gaji yang kau peroleh hingga mesti tidur jauh larut malam.
Minggu, 6 Maret 2022
Sebenarnya mereka biasa-biasa saja. Kamu saja yang berlebihan menilai. Kamu overthinking, kamu merasa paling menderita, kamu yang salah sejak dalam pikiran karena kamu selalu berprasangka buruk.
Selama di Yogyakarta ini muncul keinginan secara tidak sengaja di pikiranku untuk menulis lebih banyak. Semakin sering aku menulis, semakin membuat hatiku damai.
Selain karena akan banyak waktu luang selama di Yogyakarta, tidak ada yang aku kenal di sini selain seorang teman yang bersamaku berangkat dari Semarang itu.
Demi mengejar cuan, kesehatan kau pertaruhkan. Memang seberapa banyak duit yang kau dapat sampai rela menunda sholat? Seberapa gaji yang kau peroleh hingga mesti tidur jauh larut malam.
Lama-lama kau juga akan terbiasa. Rasa tidak nyaman yang kemarin hanyalah karena kau belum beradaptasi saja. Setelah terbiasa, kau pun akan menikmatinya.
Memang hidup ini adalah tentang pembiasaan saja. Kita tidak sabar dan cepat menilai sesuatu itu buruk, padahal kita hanya belum terbiasa.
Makanya saat baru merasakan pertama kali, jangan buru-buru menghakimi. Kemungkinan besar penilaian itu menjadi salah karena didasarkan pada kondisi hatimu saat itu. Coba kamu mau menahan sedikit lagi, bersabar sampai besok, pasti penilaianmu akan berbeda.
Malam ini aku sedang berada di salah satu barbershop di Sleman. Melihat kota Yogyakarta, ada perbedaannya dengan kota Semarang. Aku baru sadar, di sini tidaklah banyak gedung-gedung besar. Membuat suasana kota ini lebih bersahabat. Beda dengan Semarang, begitu metropolitan, sehingga membuat kita merasa kecil dikepung gedung-gedung tinggi.
Buku yang sekarang aku baca adalah novel Matahari karya Tere Liye. Aku jadi ingat sebelum membaca buku ini, aku sudah menamatkan buku Atomic Habit yang aku berencana untuk membuat video “Belajar Ngomong” tentang buku tersebut. Namun sampai sekarang tidak kunjung sempat aku kerjakan. Semoga cepat atau lambat bisa aku cicil.
Ada rencana aku akan ke Papua. Kakakku yang suaminya adalah Polisi, akan ditugaskan dalam waktu lama. Kakakku baru saja melahirkan anaknya beberapa bulan lalu, jadi aku diminta menemaninya di Papua untuk membantu.
Kabar ini di sisi lain adalah kabar baik untukku. Aku jadi bisa berkelana lagi, berpetualang melupakan kegundahan hati ini. Melupakan stres akibat hidup di Semarang ini, dengan banyak hal yang tidak aku sukai di dalamnya.
