Hari ke-63

Setiap orang adalah istimewa dengan kesusahannya sendiri-sendiri.

Mardanafin
2 min readFeb 26, 2022

Sabtu, 26 Feb 22

Begitulah berjalan hari-hari. Kadang terasa cerah, meski sebetulnya musim hujan. Padahal mendung, namun karena keadaan hati sedang bahagia, jadi cerah saja semuanya. Tidak risau jalan basah dan udara lembab.

/// Kadang pula hari cerah terang benderang, tetapi hati yang justru gelap gulita. Sudah ditraktir makan enak sama teman, tetap tak mampu mengubah pahit dalam hati.

/// Begitulah manusia. Kita ini. Hari-hari kita bergantung kepada keadaan hati. Saat sedang banyak uang maupun saat sedang miskin, kalau hati sudah terlatih sabar dan bersyukur, tidak ada bedanya pengaruh duit itu.

/// Malam ini cerah. Mereka yang menunggu-nunggu momen malam minggu cerah seperti ini pasti senang sekali. Berbeda denganku, iya aku memang suka keadaan seperti malam ini, tapi tidak dengan ikut-ikutan orang kebanyakan.

/// Laki-laki juga butuh ngobrol, kau tahu itu? Tidak hanya perempuan saja. Aku kalau pas bertemu dengan teman yang satu frekuensi, nongkrong, itu adalah momen ketika aku bisa mengeluarkan banyak keresahan di kepala.

/// Memang, isi keresahan kepala laki-laki jelas berbeda. Tidak jauh dari bagaimana caranya mapan lahir-batin, atau tentang impian masa depan kehidupan. Tidak jauh-jauh dari itu.

/// Seperti tadi, kami berkesempatan bersantai di angkringan di teras masjid. Banyak sekali hal dan cerita yang bisa kami saling tukar. Itu rasanya seperti, ketika kau pulang dari tongkrongan itu, kau seolah menjadi lebih dewasa.

/// Bertukar cerita itu penting. Tidak harus cerita yang benar-benar berbentuk cerita. Cukup kau keluarkan saja apa yang membuatmu kesal, apa saja yang membuatmu pusing, apa pun keluhan, ceritakanlah. Setelah melepaskan beban kepala itu, segera pikiranmu akan jadi lebih ringan.

/// Dari obrolan tadi aku juga menjadi memahami, bahwa setiap orang punya kelumit kisahnya sendiri. Dan kita tidak bisa membandingkan orang-orang dari kelumit dan masalah tersebut. Karena setiap orang adalah istimewa dengan kesusahannya sendiri-sendiri.

/// Itu berarti, ketika kau melihat temanmu sedang menghadapi problematika tertentu, itu belum tentu dia lebih menyedihkan darimu. Justru sebaliknya, ketika dia mendapat beban itulah pertanda dia memang layak dan sesuai untuk menghadapinya. Karena jika seandainya ditukar, belum tentu kau sanggup menyelesaikannya.

/// Itulah kenapa setiap orang adalah spesial dengan kesusahannya masing-masing.

/// Maka, aku ingatkan pada diriku sendiri. Berhentilah melihat orang! Perhatikanlah dirimu sendiri! Kau lihat temanmu sekarang kaya dan berhasil, karena memang itulah waktu dan situasi yang pas untuk dia. Dan kau tak harus menjadi sama dengan dia, karena kau punya waktu dan momentum tersendiri. Selama kau tidak menyerah, tidak mundur, maju terus meski perlahan, maka cepat atau lambat kau akan bertemu momentummu itu!

/// mardanafin

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Mardanafin
Mardanafin

No responses yet

Write a response