Kenapa Takwa Itu di Hati
Dalamnya lautan bisa diselami, dalamnya hati siapa yang tahu?
Tulisan ini adalah buah perenungan saya saja, maka sangat mungkin untuk salah. Jangan ditelan mentah-mentah. Kembalikan ilmu kepada orang yang ahli.
Bila kamu tetap ingin membaca, inilah pendapat saya tentang..
Mengapa takwa itu letaknya di hati
Karena, jika letak takwa itu pada pakaian, pada sesuatu yang bisa tampak di luar, orang-orang akan membuat kasta. Dengan melihat fisik dan good-looking saja kita akan menilai-nilai si anu lebih hebat dari si anu.
Sehingga, takwa itu harus letaknya di hati supaya adil. Oleh sebab letaknya di hati, tentu orang menjadi tidak mudah menilai, karena siapa yang bisa membaca isi hati? dalamnya lautan bisa diselami, dalamnya hati siapa yang tahu?
Sehingga, hak untuk menilai orang baik atau buruk hanyalah Allah subhanahu wata’ala. Bukan kita, manusia, yang perut dan mulutnya penuh kotoran ini. Hanya Allah yang tahu hati seorang. Kita hanya menilai sebatas yang tampak di pelupuk mata saja.
فَلَا تُزَكُّوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ ٣٢
Ketika seseorang menganggap suci dirinya sendiri maka di sana ada unsur untuk menganggap dirinya lebih baik dari orang lain. Padahal dia hanya menilai dari yang zahir (yang tampak) saja. Namun Allah-lah yang lebih tahu karena takwa itu ada di hati, bukan tampak di zahir.
Tulisan ini saya buat setelah kajian bersama Ustaz Muhammad Rezki Hr di Masjid Pogung Dalangan. Lengkapnya kamu bisa kunjungi catatan kajian saya.
Ditulis dengan sepenuh hati.
Selasa malam, 9 Juli 2024 @ Yogyakarta, Starbucks Kaliurang.
Saya menyadari pastilah terdapat kekurangan dalam tulisan ini. Oleh sebab itu, kritik dan saran sila disampaikan ke Mardanafin.