Syi’ah Bukan Islam
Di dalam buku tegas menyebut daftar nama tokoh, penerbitan, saluran televisi, buku, yang beredar di Indonesia yang mengandung pemahaman Syi’ah. Beberapa nama di sana saya yakin membuat Anda terkejut. Karena sudah populer.
Saya baru saja membaca buku Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia. Dari buku ini saya menjadi tahu bahwasanya Syi’ah itu bukanlah Islam. Karena, Islam meyakini dua kalimat syahadat, sementara Syi’ah meyakini tiga kalimat, yaitu selain dua tadi, ditambah lagi dengan syahadat kepada 12 imam.
Apa Itu 12 Imam
Selain membaca, saya juga melihat kajian di YouTube yang membahas tentang Syi’ah. Saya menemukan sebuah kajian dari Ustaz Firanda yang berjudul Firoq #3 — Syi’ah Rafidhah-1. Dari sana saya mendapati bahwa 12 Imam itu adalah keyakinan Syi’ah yang mengklaim bahwa setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, risalah syari’at diteruskan kepada imam dan keturunannya sampai 12 generasi, dimulai dari Ali bin Abi Thalib dan berakhir di Mahdi al-Muntazhir. (tolong koreksi jika saya salah)
Untuk lebih jelasnya, silakan simak video tersebut.
Keyakinan 12 Imam ini secara langsung menunjukkan bahwa Syi’ah tidak meyakini Rasulullah adalah pembawa syariat final atau Rasul terakhir. Melainkan risalah itu diteruskan kepada imam-imam mereka. Hal ini mempertegas bertolakbelakangnya keyakinan antara Syi’ah dan Sunnah (Islam).
Sudah Ada di Indonesia
Dari buku Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia ini, saya mengetahui bahwa di Jakarta terdapat pusat studi kebudayaan Islam-Iran yang bernama Islamic Cultural Centre (ICC). Fakta tersebut pun pernah disampaikan seorang Ustaz pengajar Ulumul Hadits di kampus tempat saya kuliah. Beliau mengatakan ICC itu merupakan tempat dakwah Syi’ah, beliau juga katakan ada sebagian mahasiswa LIPIA yang ikut ke sana. wallahua’lam
Mereka Terstruktur & Sistematis
Ini pelajaran berharga yang saya dapatkan. Yaitu kaum Syi’ah mengemas dakwahnya dengan rapi, punya target jangka pendek dan panjang. Ini membuat saya merenung. Bagaimana lagi dengan kita yang memegang ajaran agama yang hanif ini? Tidakkah seharusnya kita lebih terstruktur juga? Ini membuat saya tidak mau kalah serius dalam memperhatikan dakwah.
kaum Syi’ah mengemas dakwahnya dengan rapi, punya target jangka pendek dan panjang. Ini membuat saya merenung. Bagaimana lagi dengan kita yang memegang ajaran agama yang hanif ini? Tidakkah seharusnya kita lebih terstruktur lagi? Ini membuat saya tidak mau kalah serius dalam memperhatikan dakwah.
Di dalam buku tegas menyebut daftar nama tokoh, penerbitan, saluran televisi, buku, yang beredar di Indonesia yang mengandung pemahaman Syi’ah. Beberapa nama di sana saya yakin membuat Anda terkejut. Karena sudah populer.
Akhir kata, saya menjadi semakin semangat untuk terus belajar. Agama Islam ini semakin di dalami semakin asyik.