Tulisan ke-61

Sudah semestinya kau mampu memaksakan diri. Tidak terus menuruti kemauan yang sudah jelas tidak ada gunanya untuk hidupmu, hanya merugikan saja. Paksakanlah dirimu berubah.

Mardanafin
2 min readFeb 27, 2022

Senin, 28 Feb 22

Pada pagi ini aku ingin mengatakan kepada diriku sendiri: kau tidak akan bisa berubah selama kau belum memaksa dirimu.

/// Dalam waktu dekat akan tiba bulan baru, hanya beberapa hari lagi. Itulah saat yang tepat untuk memulai. Seharusnya kau bisa memulai kapan pun sejak dulu, tidak harus menunggu pergantian bulan.

/// Sudah semestinya kau mampu memaksakan diri. Tidak terus menuruti kemauan yang sudah jelas tidak ada gunanya untuk hidupmu, hanya merugikan saja. Paksakanlah dirimu berubah.

/// Lakukanlah sesuatu, jangan biarkan kepalamu kosong. Lakukanlah hal yang bermanfaat untuk mengisi waktu. Kerjakan itu meski pelan sedikit demi sedikit. Kau hanya perlu konsisten.

/// Jangan buang waktumu. Istirahatlah tepat pada waktunya. Tidurlah sebelum jam sepuluh malam. Lagipula apa yang kau kerjakan sampai harus bergadang. Sepertinya orang terkaya di dunia sekalipun tidak bekerja sekeras dirimu.

/// Aku sampai bosan berkata seperti ini terus. Aku berkata sangat bijak tetapi tidak kunjung berdampak ke kehidupan nyata. Kata-kata itu hanya di mulut saja. Sampai aku merasa jijik dengan diri sendiri.

/// Seringkali ketika aku menulis sesuatu di media sosial, aku unggah, lalu sebentar setelah itu aku hapus. Karena aku merasa tidak pantas untuk mengucapkan kalimat hebat, sedangkan aku melawan diri sendiri saja belum bisa.

/// Aku kenal dengan seorang yang memang sangat layak untuk menulis kalimat motivasi setiap hari. Memang hidupnya penuh disiplin dan prinsip. Tetapi dia biasa-biasa saja. Kegiatannya di media sosial bahkan jarang terlihat.

/// Sepertinya orang yang memang sudah hebat tidak merasa perlu menunjukkan ke media sosial bahwa dirinya hebat. Ia tidak mengumbarnya. Dia hanya menjalani hidup sebagaimana mestinya tanpa harus mencari pengakuan.

/// Sedangkan aku, orang yang entah siapa, tidak punya prestasi, justru berbicara lebih banyak daripada mereka yang sudah layak. Berteriak lebih keras daripada bobot pengetahuan yang ada di kepala. Aku menjadi memalsukan diriku sendiri demi membuat orang-orang kagum dan menyukaiku.

/// Itulah yang terus kau lakukan selama ini. Kau terjebak dalam pusaran arus dan tersedot sedemikian dalam. Kau tak kunjung sadar, bahkan kau merasa kaulah yang benar. Padahal orang-orang yang paham, mengetahui kau sedang tertipu dengan khayalan-khalayan itu.

/// Hari ke-61

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Mardanafin
Mardanafin

No responses yet

Write a response