Tulisan Seseorang Hafizhahullah 🤭

Menulis adalah kegiatan ber-mindset untuk terus belajar, berbenah, dan bercermin ke diri sendiri lalu bertanya, sudah di tahap mana saya paham dengan diri saya sendiri?

Mardanafin
2 min readMar 27, 2024

Tadi pagi saya mengikuti kajian di Masjid Al-’Ashri yang diisi oleh Ustaz Muhammad Rezki Hr membahas tentang Etika Menulis Bagi Seorang Muslim.

Hal menarik terjadi di akhir, sahabat saya Mas Rizky Febrian memberanikan diri untuk bertanya tentang bagaimana pandangan dari sisi etik terhadap ulah sebagian orang yang menulis di media sosial yang di akhir tulisannya mengatakan tulisan seseorang hafizahullah ta’ala.

Telinga saya langsung berdiri mendengar pertanyaan itu, sebab saya pun memiliki kegelisahan yang sama. Sering saya temukan di Instagram orang-orang yang menampilkan dirinya layaknya seorang penulis namun berlindung dibalik kalimat tulisan seseorang hafizhahullah.

Ustaz Muhammad Rezki pun menjawab pertanyaan sahabat saya. Sepemahaman saya, kurang lebih beliau katakan begini:

Dari sisi etika ilmiah, seseorang tidak patut menuliskan sesuatu di media, lalu berlindung dibalik kalimat tulisan seseorang hafizhahullah untuk melepaskan diri dari tanggungjawab siapa dan darimana sumber yang telah dia tuliskan itu.

Saya setuju dengan jawaban Ustaz. Kita yang menulis harus menghormati dan mengapresiasi dari mana dan siapa sumber tulisan yang kita kutip dan sebarkan di media sosial.

Tapi, bagaimana jika yang menulis itu adalah diri kita sendiri, lalu kita menggunakan tulisan seseorang hafizhahullah untuk memberikan kesan anonim, agar kita tidak dikenal orang?

Bagi saya pribadi, jika itu tulisan saya, saya akan menuliskan bahwa yang mengatakan itu adalah saya. Supaya, jika ternyata yang saya katakan itu salah, pembaca bisa langsung mengoreksi, dan saya pun belajar dari kesalahan.

Adapula jika sebagian orang menggunakan topeng tulisan seseorang hafizahullah bukan dalam rangka agar dia didoakan, tapi hanya agar tampak keren dan soleh, nah ini kita kembalikan saja kepada sang penulis dan kepada sidang pembaca yang budiman.

Karena, pada akhirnya, kegiatan menulis itu layaknya orang sedang menunjukkan hakikat akalnya kepada khalayak. Seumpama akal itu ditaruh di atas nampan lalu ditawarkan ke orang-orang “Inilah buah pikiran saya”.

Maka,

Menulis adalah kegiatan ber-mindset untuk terus belajar, terus memperbaiki, dan bercermin ke diri sendiri lalu bertanya, sudah di tahap mana saya paham dengan diri saya sendiri?

Join grup telegram tuilsan Mas Rizky di sini

Saya menyadari pastilah terdapat kekurangan dalam tulisan ini. Oleh sebab itu, kritik dan saran bisa disampaikan ke Instagram Mardanafin.

đź’š Minggu malam, 24 Maret 2024 @ Starbuck Malioboro, Yogyakarta.

--

--

Mardanafin
Mardanafin

No responses yet