Umar bin Khattab Tidak Sombong

Untuk apa kita merasa lebih baik dari yang lain, sedangkan kita tidak tahu bagaimana akhir kesudahan hidup kita. Oleh karena itu, janganlah sekalipun merasa aman dari hukuman Allah. Terlebih lagi jika kita menganggap diri kita lebih suci dari teman-teman dan orang lain, na’udzubillah min dzalik.

Mardanafin
3 min readSep 27, 2022

Kita wajib bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala yang kembali mengizinkan kita hidup sekali lagi pada hari ini. Itu tandanya Allah masih ingin melihat kita bertaubat. Oleh karena itu, gunakanlah hari ini sebaik mungkin. Siapa tahu, ini adalah hari terakhir kita hidup di dunia, sehingga kita bisa pulang ke kampung akhirat dengan husnul khatimah. Aamiin.

Tiada yang lebih baik dilakukan sebelum memulai sebuah hari selain dari memperbaiki dan memperbaharui niat. Karena “Setiap amal tergantung dari niatnya”, maka tak dapat dibantah lagi, kita wajib terus membenahi keadaan niat kita, pastikan sudah sesuai dengan apa yang Allah inginkan.

Mari kita mengambil pelajaran dari Umar bin Khattab, terutama pada sisi bagaimana dia tidak pernah sombong dengan amal saleh yang telah dia lakukan, bagaimana Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dengan segala keistimewaan yang dia miliki tidak membuat dia merasa lebih baik dari yang lain.

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu hidup sezaman dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia hadir dan melihat Rasulullah dan menyaksikan langsung bagaimana wahyu turun dari Allah.

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dalam masa hidupnya, sudah dibangunkan istana untuknya di surga. Bayangkan, ketika banyak manusia takut apakah akan masuk surga atau neraka, Umar justru sudah dibangunkan istana untuknya di surga. Namun, sekalipun Umar tidak pernah merasa sombong akan hal tersebut.

Hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bermimpi sedang di surga. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat sebuah istana lantas bertanya, “Milik siapakah istana ini?”, kemudian dijawab, “Milik Umar”. Setelah sampai kabar ini ke Umar, seketika bercucuranlah air matanya, menangis terharu mendengar kabar yang menggembirakan tersebut.

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu merupakan penduduk surga yang berjalan di muka Bumi. Dia termasuk salah seorang dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga.

Dengan segala keutamaan dan keistimewaan yang dia miliki, Umar masih bisa merawat hati, setelah mendapat keunggulan-keunggulan yang dahsyat tersebut dia masih bisa menjaga hati tetap bersih dari kesombongan, bahkan masih tersimpan rasa takut dalam hatinya.

Pernah suatu ketika Umar bertanya kepada Hudzaifa, “Wahai Hudzaifah, apakah namaku ada dalam nama-nama orang munafik?”, Hudzaifah menjawab, “Tidak”. Perhatikan, ketika sudah tahu dan dijamin masuk surga, Umar masih saja merisaukan dirinya sendiri, khawatir dia termasuk orang munafik.

Kesimpulannya, bahwa tiada alasan buat kita untuk merasa lebih baik atau merasa ujub atas orang lain. Sedangkan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu yang begitu saja masih takut, apalah lagi seharusnya kita, dan kita bukanlah apa-apa dibandingkan dengan Umar.

Untuk apa kita merasa lebih baik dari yang lain, sedangkan kita tidak tahu bagaimana akhir kesudahan hidup kita. Oleh karena itu, janganlah sekalipun merasa aman dari hukuman Allah. Terlebih lagi jika kita menganggap diri kita lebih suci dari teman-teman dan orang lain, na’udzubillah min dzalik.

Tiada yang dapat menjamin dan memastikan kondisi kita saat wafat. Betapa banyak orang yang semasa hidup telah banyak melakukan kebaikan, namun berakhir hidupnya dengan su’ul khatimah. Dan ada pula orang yang semasa hidupnya sudah membunuh 100 nyawa, namun wafat dalam keadaan bertaubat kepada Allah. Seharusnya kita selalu takut akan hal ini, yang bisa kita lakukan hanya berusaha, ikhtiar, senantiasa meluruskan niat, sambil berdoa dan berharap semoga Allah berkenan mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.

Jika setan gagal membuat seseorang menjadi jahat. Maka dia akan berusaha membuat orang itu “merasa baik”.

Selasa, 27 September 2022

instagram (at)kurniawan.marda

--

--

Mardanafin
Mardanafin

No responses yet