Yang Bikin Rusak Itu Pengikutnya
Ustaz-nya mah adem-adem saja. Tapi fanatisme buta membuat citra dakwah Islam jadi buruk. Saran saya, perbanyaklah membaca buku dan bergaul. Jangan jadi KATAK DALAM TEMPURUNG.
Saya ingin menuliskan ulang tulisan Ustaz Boris Tanesia di sini:
Banyaknya konten Islami, dakwah di media sosial merupakan suatu hal yang harus kita syukuri. Karena sedikit banyak konten-konten ini turut andil dalam ber-amar ma’ruf nahi munkar. Namun sangat disayangkan, beberapa akun dakwah terkadang (mungkin karena saking semangatnya) terjatuh ke dalam perkara dosa yang tidak bisa dianggap remeh.
Bagaimana bisa demikian? Ya, seringkali poster/konten yang dibuat itu ditambahkan caption yang tidak relevan dengan isi materinya.
Isinya bagus, meng-copy tulisan Ustadz misalnya, namun mereka membuat caption sendiri, menyimpulkan sendiri. Akibatnya? tidak hanya mereka berdosa karena berbicara tanpa ilmu, mereka juga secara tidak langsung merusak nama Ustadz atau penulis materi tersebut. Orang-orang yang membaca poster dakwah tersebut akan beranggapan bahwasanya caption yang ga nyambung itu berasal dari sang Ustadz/penulis.
Ada baiknya untuk para admin dakwah, pembuat poster dakwah apabila ingin membuat caption hasil kesimpulan sendiri, hendaknya mereka bertanya terlebih dahulu kepada Ustadz/penulisnya, apakah caption tersebut sesuai dengan maksudnya, ataukah caption tersebut baik untuk disampaikan. Betapa sering caption-caption itu malah menimbulkan keributan, padahal tulisan aslinya tidak bermaksud demikian.
Sumber: alumnimahadilmi